·
Seinendan adalah sebuah organisasi barisan pemuda yang
dibentuk tanggal 9 Maret 1943 oleh tentara Jepang di
Indonesia. Tujuan dari organisasi seinendan ini adalah untuk mendidik dan
melatih para pemuda agar dapat mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan
sendiri.[1] Akan tetapi, maksud yang sebenarnya ialah untuk mempersiapkan
pemuda Indonesia untuk membantu militer Jepang untuk menghadapi pasukan Sekutu.Oragnisasi
ini bercorak militer dan semi militer. Organisasi ini dibawah kepemimpinan Gunseikan. Persyaratan
utnutk menjadi anggota Seinendan tidak begitu sulit, seluma anggotanya tercatat
sebanyak 35.500 orang pemuda dari seluruh jawa. Jumlah ini berkembang
menjadi kira-kira 500.000 orang pemuda pada akhir masa pendudukan Jepang. Secara
resmi disebutkan bahwa pembentukan ini bertujuan untuk mendidik dan melatih
para pemuda agar dapat menjaga dan mempertahankan tanah airnya dengan
kekuatan sendiri, maksudnya yang disembunyikan ialah agar dengan demikian
memperoleh tenaga cadangan untuk memperkuat usaha mencapai kemenangan akhir
dalam perang saat itu, yaitu perang terhadap sekutu. Saat pelatihan oraganisasi ini
diberikan pelatihan-pelatihan militer baik untuk mempertahankan diri maupun
untuk penyerangan, mereka ini adalah pemuda-pemuda Asia yang berusia
antara 15-25 tahun (kemudian diubah menjadi 14-22 tahun)
·
Keibōdan sering ditulis Keibodan, secara literal
berarti Barisan Pembantu Polisi dibentuk pada 29 April 1943. Tujuan pembentukan
Keibodan adalah untuk membantu polisi Jepang pada masa penjajahan Jepang di
Indonesia. Keibodan di Sumatra dikenal dengan nama Bogodan sedangkan di
Kalimantan lebih dikenal dengan nama Sameo Konen Hokokudan. Di kalangan penduduk
Cina dibentuk semacam Keibodan dengan nama Kayo Keibotai. Pembina Keibodan
disebut dengan Keimumbu.
·
Syuisyintai (Barisan Pelopor)
Barisan Pelopor dibentuk pada tanggal 1
November 1944. Organisasi semimiliter ini dibentuk sebagai hasil keputusan
sidang ketiga dari Chuo Sangi In (Dewan Pertimbangan Pusat. Barisan Pelopor
dipimpin oleh Ir. Soekarno. Sedangkan wakilnya yaitu R.P. Suroso, Otto
Iskandardinata dan dr. Buntaran Martoatmojo. Tokoh nasionalis yang duduk dalam
Barisan Pelopor berusaha memanfaatkan kesempatan itu sebaik-baiknya untuk
menanamkan semangat nasionalisme di kalangan para pemuda. Para pemuda
dikerahkan untuk mendengarkan pidato para tokoh nasionalis. Di dalam pidatonya,
para tokoh nasionalis selalu menyelipkan kata-kata untuk membangkitkan semangat
cinta tanah air di kalangan para pemuda.
·
Fujinkai (Barisan Wanita)
Fujinkai dibentuk pada bulan Agustus 1943.
Anggotanya terdiri atas wanita yang berumur 15 tahun ke atas. Tugas Fujinkai
adalah ikut memperkuat pertahanan dengan cara mengumpulkan dana wajib berupa
perhiasan, hewan ternak, dan bahan makanan untuk kepentingan perang.
·
Gakukotai ( Laskar Pelajar ) Menjelang Jepang
terpuruk kalah tanpa syarat dalam Perang Dunia II, untuk memperkuat posisinya
di Indonesia, Jepang melatih rakyat dengan latihan kemiliteran. Tidak ketinggalan
pemuda, pelajar dan mahasiswa. Pasukan pelajar dan mahasiswa yang dibentuk oleh
Jepang disebut dengan “GAKUKOTAI”.
0 comments:
Post a Comment