Blogroll

Pages

Blogger news

Monday, October 19, 2015

PKI dan G 30 S PKI


Gerakan 30 September PKI atau biasa disingkat G 30 S PKI merupakan suatu gerakan yang dilancarkan oleh PKI pada tanggal 1 Oktober 1965 dimana persiapannya pada malam tanggal 30 September 1965. Gerakan ini bisa disebut G-30S/PKI, Gestapu (Gerakan September Tiga Puluh), Gestok (Gerakan Satu Oktober).  Gerakan ini dilancarkan dalam rangka menculik dan membunuh para perwira tinggi angkatan darat (TNI-AD) yang dianggap merupakan musuh utama yang akan menghambat tujuan dari PKI. Sasaran yang menjadi korban adalah Letnan Jendral Ahmad Yani (Menteri/Panglima AD), Mayor Jendral haryono (Deputy Khusus) dibunuh di rumah kediaman kemudian dibawa ke Lubang Buaya. Lettu Piere Andreas Tendean (Ajudan menko Hankam KASAB Jenderal A.H. Nasution), Mayor Jenderal Suprapto (Deputy Pembinaan), Mayor Jenderal S. Parman (Asisten I), brigjen D.I. Panjaitan ( Asisten IV), Brigjen Sutoyo Siswomiharjo ( Inspektur Kehakiman), diculik dan dibawa ke Lubang Buaya, disiksa dan dibunuh, dimasukkan sumur kering. Gerakan ini dikomandoi oleh D.N. Aidit yang mencoba menyatukan para buruh dan tani dalam suatu konsep Demokrasi Rakyat. D.N Aidit menginginkan suatu perubahan besar seperti yang dilakukan oleh komunis Uni Soviet dan komunis China.

Ketika kita mencoba menganalisis apa sebenarnya yang terjadi dengan sejarah bangsa ini maka akan ditemukan banyak keganjalan. Bermunculannya beberapa versi cerita sejarah menjadikan sejarah yang selama ini dimasukkan dalam kurikulum pendidikan perlu dipertimbangkan lagi. Berdasar fakta-fakta serta sumber-sumber yang ada maka telah ditemukan beberapa keganjalan mengenai G 30 S PKI ini. Serba ada banyak kemungkinan dalam mempelajari sejarah peristiwa kotor ini. Untuk itulah sangat penting untuk diluruskan peristiwa sejarah yang obyektif dan jauh dari kata subyektifitas. Masih banyaknya versi-versi yang muncul dilapangan menunjukkan bahwa fakta sejarah yang ada belum sepenuhnya lurus atau bahkan telah diputarbalikkan.

Berdasarkan beberapa sumber G 30 S PKI merupakan suatu pengkambinghitaman terhadap PKI. PKI dijadikan kambing hitam oleh golongan tertentu dalam mencapai tujuannya. Golongan yang dimaksudkan ialah mantan presiden ke-2 Indonesia yaitu almarhum Soeharto beserta pendukungnya. Beliau sangat lihai dan cerdas dalam menjalankan taktiknya menumbangkan rezim Soekarno yang pada waktu itu merupakan presiden RI yang dianggap berhaluan Komunis. Jika kita analisis secara lebih cermat ketika gerakan ini menyasarkan pada enam perwira tinggi militer Angkatan Darat ternyata tidak ada nama Soeharto. Tidak hanya itu pasca tragedi mengenaskan tanggal 1 Oktober 1965 dilakukan penumpasan terhadap PKI yang dianggap sudah melewati batas kemanusiaan, Soeharto dipilih muncul sebagai muka baru yang naik jabatan dalam tangga kekuasaan militer. Pada waktu itu memang Soeharto belum begitu kelihatan pamornya terutama dimata Soekarno selaku pemimpin tertinggi negara. Soeharto ternyata memiliki ambisi untuk bisa lebih dari apa yang dimilikinya saat itu.

Soeharto mulai mendapat simpatisan ketika dibawah komandonya berhasil menemukan mayat para Dewan Jendral yang telah di bunuh di Lubang Buaya, Jakarta. Sejak saat itu pamor Soeharto semakin lama semakin tenar di tanah air ini. Kemudian Soeharto meminta ijin kepada Soekarno agar PKI yang telah mencoba mengkudeta kekuasaan Soekarno ditumpas sampai seakar-akarnya. Di dukung keadaan sosial ekonomi yang sangat memburuk pada saat itu maka dengan lebih mudah untuk menyebarluaskan doktrin bahwa PKI merupakan partai terlarang dan harus ditumpas habis. Banyak pendapat bahwa kenapa dengan mudahnya Soeharto berhasil menumpas PKI sekan-akan dia tahu seluk-beluk PKI.

Ada beberapa pendapat bahwa Gerwani ( Gerakan Wanita) yang pada saat pagi tanggal 1 Oktober 1965 turut menyiksa para perwira secara sadis bahkan beberapa sumber menyebutkan para gerwani tersebut memperkosa salah satu perwira namun setelah hasil medis selesai ternyata tidak ditemukan luka penyiksaan seperti yang diberitakan oleh media yang disetujui oleh Soeharto. Dalam hal ini ada suatu hiper yang dilakukan oleh pembuat drama sehingga memunculkan doktrin bahwa PKI itu benar-benar kejam dan harus ditumpas secepatnya. Berbagai tindakan PKI selalu dinilai sangat kejam dan tidak bermanusiawi.

Melihat fenomena tersebut memunculkan pertanyaan apakah hal tersebut benar-benar fakta sesungguhnya.  Karena dari pihak Soekarno sendiri sebenarnya tidak meyakini bahwa PKI berani melakukan hal sedemikian rupa dan  mempercayai kalau hal itu hanya akal-akalan Soeharto saja untuk mencapai tujuannya yaitu menjadi orang nomor satu di Indonesia. Sebenarnya ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa doktrin tersebut sengaja dilakukan agar tidak ada komunis di Indonesia. Karena selama ini Soekarno tetap bersitkukuh  agar Indonesia biasa berhaluan Komunis seperti Uni Soviet dan China. Hal tersebut sangat bertentangan dengan prinsip para Dewan Jendral ketika masih hidup. Hal tersebut ternyata bisa dimanfaatkan oleh Soeharto untuk melancarkan strateginya. PKI dituduh ingin mengkudeta presiden padahal alas an yang logis ialah bahwa yang ingin mengkudeta presiden ialah para Dewan Jendral tersebut karena Soekarno terus pro-komunis.

Sejarah kembali menuliskan tinta kebimbangan dan keraguan ketika Supersemar muncul. Supersemar ialah Surat Perintah Sebelas Maret dari presiden Soekarno yang diamanatkan kepada Soeharto. Namun sejarah ini sampai sekarang masih menjadi polemic yang terus diperdebatkan. Ada sumber yang menyatakan bahwa surat tersebut memang dari Soekarno yang diamanatkan kepada Soeharto atas keadaan genting saat itu yaitu menumpas PKI serta segala yang kiranya perlu segera ditangani. Hal seperti ini bisa disebut versi Soeharto. Namun ada sumber yang lain dimana Letjen Soeharto, Brigjen Amir Machmud dan Brigjen M Yusuf untuk menemui presiden dan memaksa presiden agar segeramemenuhi tuntutan rakyat. Tritura harus dipenuhi jika presiden ingin mengembalikan situasi negara ke arah yang kondusif. Soekarno menolak memenuhi tuntutan rakyat. Soekarno tahu bahwa ini semua hanya kerjaan Soeharto yang memfitnah PKI sebagai pemberontak. Soekarno tahu betul, tidak mungkin PKI berkeinginan untuk menggulingkannya namun Soekarno tidak memiliki bukti yang otentik atas pernyataannya tersebut. Soekarno tahu bahwa aksi yang dilakukan oleh PKI dengan nama G 30 S PKI hanya bertujuan untuk menumpas rencana kudeta militer yang akan dilakukan oleh sekelompok perwira tinggi yang menamakan dirinya Dewan Jendral. Akhirnya karena gagal Soeharto mencari jalan lain yaitu lewat Supersemar. Jadi ketiga perwira tadi secara paksa meminta kepada Soekarno untuk menandatangani surat perintah. Itu artinya bahwa telah terjadi penyerahan tugas kepada Soeharto dari Soekarno.  Namun justru hal tersebut telah direncanakan oleh Soeharto sebagai  alat legitimasi politik dan menjadikannya presiden RI yang ke-2 melengserkan Soekarno secara formal dimata rakyat Indonesia namun tidak formal dimata hukum.

Sampai sekarang Supersemar masih terus diperdebatkan. Hal tersebut tidak lain karena dokumen asli belum bisa diketemukan karena kemungkinan besar telah ditiadakan Soeharto agar tidak ditemukan jejaknya. Ketika Soeharto telah lengser 1998, muncul dari seorang kakek tua bahwa dia pernah bekerja sebagai pengantar minum di Istana Negara dan pada waktu itu ia melihat ketiga perwira yaitu Letjen Soeharto, Brigjen Amir Machmud dan Brigjen M Yusuf menodong Soekarno dengan pistol agar mau menandatangani surat perintah yang dialamatkan atas nama Soeharto. Hal itu menambah bukti bahwa sejarah bangsa ini sudah terlanjur diputarbalikkan. Ketika Orde Baru kita ketahui bahwa presiden dan militer menjadi satu padu dan tidak ada tandingannya. Pancasila dan militer menjadi alat legitimasi politik Soeharto. Sedikit sekali seseorang berani secara terang-terangan untuk menentang pendapat atau kebijakan Soeharto. Jika hal tersebut dilanggar maka secara langsung atau tidak langsung bersangkutan dengan antek-antek Soeharto. Memang pada jaman Soeharto stabilitas politik cenderung teratur hal tersebut tidak terlepas tindakan Soeharto sendiri untuk mengamankan kedudukannya sebagai orang nomor satu di tanah air.



KESIMPULAN :

Sekali lagi kita dihadapkan pada suatu kebenaran sejarah yang perlu dipertanyakan. Sudah berpuluh-puluh tahun sejarah yang berkembang dimasyarakat telah menjadi doktrin yang sulit untuk dirubah tidak terkecuali Gerakan 30 September 1965 (G 30 S PKI) serta Supersemar ( Surat Perintah Sebelas Maret). Dua peristiwa yang berangkaian tersebut hendaknya membuka lebar-lebar pengetahuan dan hati nurani kita bahwa masih perlu dikoreksi akan kevalidan sejarah bangsa ini. Lewat NASAKOM  yang di Indonesia dijembatani PKI menjadi salah satu basis Soekarno dalam menunjukkan dimata dunia bahwa Indonesia mampu menahan laju pengaruh Amerika Serikat. Namun ternyata para perwira tinggi terutama TNI Angkata Darat tidak menyukai Soekarno dan berusaha melengserkannya dengan cara membentuk Dewan Jendral. Namun mulai dari sinilah cerita sejarah yang mulai dibelokkan terjadi. PKI dianggap lah yang justru akan mengkudeta Soekarno padahal yang akan melakukan kudeta ialah Dewan Jendral. PKI dijadikan kambing  hitam yang harus ditumpas akibat telah membunuh para Dewan Jendral tersebut. Akibatnya Soeharto muncul sebagai pahlawan baru yang nantinya akan mengukirkan sejarah baru di tanah air ini. Soeharto berhasil melengserkan Soekarno lewat Supersemar yang sangat dipertanyakan keabsahannya. Tetapi kita tidak bisa selalu menilai seseorang dari sisi negatifnya karena setiap orang memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.






Thursday, August 27, 2015

DAMPAK POSITIF-NEGATIF PERUNDINGAN DIPLOMATIK DENGAN BELANDA

                 pasti sudah pada belajar tentang perundingan diplomatik dengan belanda kan? seenggaknya kalian pasti pernah dengar istilah ini waktu di SMP, ya kan? kali ini saya sebagai anak SMA akan mereview tentang perundingan diplomatik dengan belanda yang di lakukan oleh Indonesia.

                  sebagai negara imperialis belanda berniat ingin menjadikan Indonesia sebagai basis sumberdaya dan pasar bagi industri dan perekonomian negara bunga tulip itu!, maka setelah perang dunia ke 2 berakhir, negara-negara pemenang perang, berlomba-lomba membangun imperium di dunia.

bagaimana dan apa saja perundingan-perundingan itu ya? check it out.

PERUNDINGAN LINGGARJATI


            Perundingan Linggarjati berlangsung  pada tanggal 15 November 1946. Dalam perundingan tersebut, Indonesia diwakili oleh Sutan Syahrir, sedangkan Belanda diwakili oleh Prof. Schermerhorn. Sebagai penengah adalah Lord Killearn dari Inggris. Isi Perundingan Linggarjati yaitu:

 1. Pengakuan status de facto RI atas Jawa, Madura, dan Sumatera oleh Belanda.
 2. Pembentukan negara federal yang disebut Republik Indonesia Serikat (RIS).
 3. Pembentukan Uni Indonesia-Belanda dengan Ratu Belanda sebagai kepala negara.
 4. Pembentukan RIS dan Uni Indonesia-Belanda sebelum 1 Januari 1945

             Hasil Perjanjian Linggarjati memiliki kelemahan dan keuntungan bagi Indonesia. Kelemahannya bila ditinjau dari segi wilayah kekuasaan, daerah RI menjadi sempit.
Tetapi bila ditinjau dari segi keuntungannya, kedudukan Indonesia di mata internasional semakin kuat karena banyak negara seperti Inggris, Amerika, dan negara-negara Arab mengakui kedaulatan negara RI.

            Hal ini tidak terlepas dari peran politik diplomasi Indonesia yang dilakukan oleh Sutan Syahrir, H. Agus Salim, Sujatmoko, dan Dr. Sumitro Joyohadikusumo dalam sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

  
PERJANJIAN RENVILLE

             Perjanjian Renville ditandatangani kedua belah pihak pada tanggal 17 Januari 1948.
Isi perjanjian renville adalah:
1.Belanda hanya mengakui Jawa tengah, Yogyakarta, dan Sumatera sebagai bagian wilayah Republik Indonesia
2.Disetujuinya sebuah garis demarkasi yang memisahkan wilayah Indonesia dan daerah pendudukan Belanda
3.TNI harus ditarik mundur dari daerah-daerah kantongnya di wilayah pendudukan di Jawa Barat dan Jawa Timur.
 
             Penandatanganan naskah perjanjian Renville menimbulkan akibat buruk bagi pemerintahan Republik Indonesia, antra lain sebagai berikut:

•Wilayah Republik Indonesia menjadi makin sempit dan dikururung oleh daerah-daerah kekuasaan belanda.
•Timbulnya reaksi kekerasan dikalangan para pemimpin Republik Indonesia yang mengakibatkan jatuhnya cabinet Amir Syarifuddin karena dianggap menjual negara kepada Belanda.
•Perekonomian Indonesia diblokade secara ketata oleh Belanda
•Indonesia terpaksa harus menarik mundur kesatuan-kesatuan militernya dari daerah-daerah gerilya untuk kemudian hijrah ke wilayah Republik Indonesia yang berdekatan.
•Dalam usaha memecah belah Negara kesatuan Republik Indonesia, Belanda membentuk negara-negara boneka, seperti; negara Borneo Barat, Negara Madura, Negara Sumatera Timur, dan Negara Jawa Timur. Negara boneka tersebut tergabung dalam BFO (Bijeenkomstvoor Federal Overslag).

 Dampak bagi Belanda adalah  :

 ·         Berdaulat penuh atas seluruh wilayah Indonesia sampai Republik Indonesia Serikat terbentuk
 ·         Wilayah yang dikuasai Belanda pada Agresi Militer I menjadi wilayah penduduk Belanda.

 PERJANJIAN ROEM-ROYEN            
            
             Dengan tercapainya kesepakatan dalam Perjanjian Roem-Royen maka Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumatra memerintahkan Sri Sultan Hamengku Buwono IX untuk mengambil alih pemerintahan di Yogyakarta dari tangan Belanda. Sementara itu, pihak TNI dengan penuh kecurigaan menyambut hasil persetujuan itu. Namun, Panglima Besar Jenderal Sudirman memperingatkan seluruh komando di bawahnya agar tidak memikirkan masalah-masalah perundingan.             

                 Pada tanggal 22 Juni 1949 diadakan perundingan segitiga antara Republik Indonesia, Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO), dan Belanda di bawah pengawasan Komisi PBB yang dipimpin oleh Christchley. Perundingan itu menghasilkan tiga keputusan, yaitu sebagai berikut.

1.Pengembalian pemerintahan Republik Indonesia ke Yogyakarta akan dilaksanakan pada tanggal 4 Juni 1949.
2.Perintah penghentian perang gerilya akan diberikan setelah pemerintahan Republik Indonesia berada di Yogyakarta pada tanggal 1 Juli 1949.
3.Konferensi Meja Bundar (KMB) akan dilaksanakan di Den Haag. 
           
             Setelah tercapainya perundingan Roem Royen, pada tanggal 1 Juli 1949 pemerintah Republik Indonesia secara resmi kembali ke Yogyakarta. Selanjutnya, disusul dengan kedatangan para pemimpin Republik Indonesia dari medan gerilya.

Panglima Besar Jenderal Sudirman tiba kembali di Yogyakarta tanggal 10 Juli 1949. Setelah pemerintahan Republik Indonesia kembali ke Yogyakarta, pada tanggal 13 Juli 1949 diselenggarakan siding cabinet.

Dalam sidang tersebut Syafruddin Prawiranegara mengembalikan mandat kepada wakil presiden Moh Hatta. Dalam siding tersebut juga diputuskan Sri Sultan Hamengkubuwono IX diangkat menjadi menteri pertahanan merangkap koordinator keamanan.

  
KONFERENSI INTER-NDONESIA


             Dampak dari Konferensi Inter-Indonesia adalah adanya konsensus yang dibangun melalui Konferensi Intern-Indonesia yang menjadi modal berharga bagi pemerintah RI, terutama delegasi Indonesia yan dtunjuk untuk berunding dengan Belanda pada Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag. Keberadaan BFO dan sikap tegas Gde Agung untuk menolak intervensi Belanda membuat pemerintah Indonesia memiliki legitimasi yang makin kuat untuk berunding dengan Belanda di KMB.

KONFERENSI MEJA BUNDAR (KMB)

 Dampak positif KMB bagi Indonesia :

Berhentinya perang antara belanda dan Indonesia
Diakuinya Indonesia sebagai sebuah negara oleh belanda
Penarikan mundur tentara - tentara Belanda di wilayah Indonesia

 Dampak negatif KMB bagi Indonesia :

Tertundanya penyelesaian masalah Irian Barat
Hutang Belanda pada 1942 sampai disepakatinya RIS akan ditangung RIS
Indonesia menjadi negara bagian RIS di mana menjadi bawahan dari pemerintahan Belanda

Wednesday, August 26, 2015

siapakah ABDULKADIR WIDJOJOATMODJO dalam perjanjian renville

siapakah ABDULKADIR WIDJOJOATMODJO dalam perjanjian renville
dilihat dari namanya saja sudah dapat ditebak bahwa ia memang orang Indonesia, setidaknya keturunan jawa-belanda.

Dia menghadiri sekolah Belanda dan mengikuti pelatihan Indologis di Universitas Leiden di bawah Christiaan Snouck Hurgronje(ingat perang aceh)yang merekomendasikan dia kepada Dewan Homegrown. Di sana ia bekerja sebagai administrator.

Pada tahun 1919 ia menjadi sekretaris kedutaan besar Belanda di Jeddah di Kerajaan Arab Saudi sejak 1916. Pada tahun 1932 ia menjadi wakil konsul di Mekkah dan karenanya wakil Belanda tertinggi. Tepat sebelum pecahnya Perang Dunia II ia adalah seorang pegawai senior di New Guinea.

Dari bulan Maret 1944 ia adalah seorang konsultan dalam pelayanan umum Letnan Gubernur Jenderal Hubertus van Mook bahwa pemerintah Belanda dari luar Hindia Belanda mencoba untuk memulihkan dengan Belanda Nederlansch Indies Civil Administration (NICA), dari 1946 Sekutu Militer Administrasi Sipil Urusan Cabang (AMACAB) dan setelah kepergian pasukan Inggris Departemen Administrasi Temporary).

Dia sementara ketika Van Mook masih pada akhir perang, tokoh otoritas tertinggi di Belanda Hindia Belanda di Brisbane. Dia juga memainkan peran dalam pemulihan otoritas di India timur. Dia diangkat penduduk (sebagai kolonel dalam KNIL) dari Maluku.

Ia juga merupakan kolonel KNIL dan merupakan kepala NICA, maka ia menjadi delegasi belanda, ia sudah dipercaya oleh negara penjajah kita sendiri.


NAMA PAHLAWAN YANG DIJADIKAN NAMA JALAN DI LUAR NEGERI

               Banyak nama jalan yang menggunakan nama-nama pahlawan khususnya di Indonesia, dengan begitu akan mudah mengingat dan mencantumkan alamat jalan tersebut, karena nama jalan juga merupakan suatu unsur yang penting dari alamat atas identitas seseorang.


              Namun, apakah Anda mengetahui bahwa ada beberapa negara yang menggunakan nama-nama pahlawan Indonesia untuk nama jalan di negaranya?

              Nama pahlawan yang digunakan sebagai nama jalan di negara-negara tersebut tentunya memiliki sejarah tertentu yang berkaitan dengan negara tersebut sehingga mereka menggunakannya sebagai nama jalan sebagai rasa penghormatan dan penghargaan kepada pahlawan tersebut.

              Penasaran bukan? kenapa mereka menjadi nama jalan di luar negeri?

  1.            MAROKO
 kenapa pimpinan Maroko memberikan penghormatan kepada proklamator RI(baca: Soekarno) dengan mengabadikan menjadi nama jalan di kotanya?

Rupanya, dukungan Indonesia atas kemerdekaan bangsa-bangsa jajahan dalam Konferensi Asia Afrika (KSS) pada 18 April-24 April 1955, di Gedung Merdeka, Bandung, sangat berkesan di hati para pemimpin Afrika.

Terbukti, setahun setelah KAA, 2 Maret 1956, Maroko meraih kemerdekaannya. Hari itu juga Kantor Kedutaan Besar RI di Rabat, ibukota Maroko.

Pada 2 Mei 1960 Soekarno berkunjung ke Maroko, sebagai bentuk dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Maroko dari jajahan Perancis. kehadirannya Presiden pertama RI itu mendapat sambutan yang luar biasa dari Raja Mohammed V dan rakyat Maroko.

Presiden Soekarno dianggap tokoh yang berperan dalam kemerdekaan bangsa-bangsa Asia-Afrika, Indonesia merupakan Negara pertama yang mengakui kedaulatan Negara Maroko. Sebagai apresiasi dari raja Mohammad V, nama presiden Soekarno pun diabadikan sebagai nama jalan besar yang berada di jantung kota itu.

Raja Mohammad V tambah terkesan saat Soekarno menolak pemberian hadiah darinya. Soekarno hanya minta siapapun orang Indonesia bisa masuk ke negerinya seperti rumah sendiri. Raja pun menyanggupinya. Hingga sekarang, pemerintah Maroko memberikan On Arrival Visa kepada WNI yang datang ke sana.


Selain Rue Soekarno dapat kita jumpai pula Rue Bandung di jalanan sempit menuju pantai Oudaya, tidak jauh dari Rue Bandung ada Rue Indonesia dan Rue Jakarta. Nama-Nama kota besar di Indonesia dijadikan sebagai nama jalan di Maroko.

Sebagai imbal balik, nama Casablanca,(yang terkenaldengan terowongan casablanca) kota terbesar kedua di Marokko dijadikan jalan yang membentang dari Tanahabang hingga Kampung Melayu. Itulah sebagai wujud saling menghormati diantara kedua negara.

di sumber lain mengatakan bahwa ini akibat Soekarno menjadikan kitab terbitan maroko dijadikan rujukan wajib bagi pesantren2 di seluruh Indonesia.

   2.        BELANDA

Jalan R. A. Kartini Di Belanda

R. A. Kartini adalah pahlawan yang memperjuangkan harkat dan martabat para perempuan dengan karyanya “Habis Gelap Terbitlah Terang” yang disusun oleh Menteri Kebudayaan Agama Dan Kerajinan Hindia Belanda saat itu.

Kemudian kerajaan Belanda memberikan penghargaan kepada Kartini dengan membuat nama jalan dengan R. A. Kartinistraat.

Tidak hanya 1 tapi 3 buah jalan di Belanda menggunakan nama Kartini.


Jalan Mohammad Hatta Di Belanda

Pahlawan lainnya yang diabadikan sebagai nama jalan di Belanda adalah mantan Wakil Presiden RI, Mohammad Hatta atas peran pentingnya pada kemerdekaan Indonesia dengan nama jalan Mohammed Hattastraat.

Jalan Munir Di Belanda

Baru-baru ini di Belanda mengangkat seorang pejuang hak asasi manusia dari Indonesia dan mengabadikannya sebagai nama jalan. Adalah Munir Said Thalib seorang pejuan hak-hak asasi manusia Indonesia yang meninggal dalam perjalanya menuju Amsterdam Belanda karena keracunan makanan.

Nama Munir dijadikan nama sebuah jalan dengan nama Munirstraat.